Minggu, 06 November 2011

me & 5 handsome boy

 LUKISAN GADIS CANTIK
(part I)
Sore menjelang, lily terlihat duduk di sudut ruang OSIS, tepatnya disamping grand piano mewah (wah… ciapa punya ya,,colong ah…) wajah lily tampak letih,lemah,lesu(gawat,, lily kena KD). Sepanjang siang dia terus dihujani perintah oleh leo dan sikembar tanpa henti-hentinya (sebagai pengarang aku turut khawatir). “hei,,Einstein girl,,buatkan aku teh”perintah leo pada lily,, “sekalian buatkan untuk kami semua ya..”lanjut Andrei yang masih mengutat kalkulatornya (maklum benda kesayangan). ‘huh… dasar seenaknya saja mengganti namaku’umpat lily dalam hati.lily pun menuju dapur untuk membuat teh,namun sebelum ia, masuk kedapur lily melihat sebuah lukisan gadis yang amat cantik (jadi iri,,deh), lily memandang lukisan itu sesaat dan langsung bergegas masuk ke dapur.

“silakan tehnya’’kata lily sambil menyuguhkan lima cangkir teh di atas meja. “em..rasa tehnya kurang berkelas”kritik aldo dan aldi, “em.. iya rasanya kurang enak”kata Andrei,, ‘dasar manusia tak tau berterima kasih,, bisanya protes saja’kata lily dalam hati, “maaf saja, aku ini kurang professional dalam membuat teh”kata lily dengan tampang cuek,, “yah,, aku maklumi kau ini kan rakyat jelata yang tak tau apa-apa tentang kemewahan”kata leo mengejek (hump.. leo belum tau siapa lily sebenarnya,,khe..khe). lily hanya diam saja,,tapi di dalam hatinya,,, ‘menyebalkan…menyebalkan…dasar duta penyiksaan’ia berkata seperti ini (lily,, diam-diam menghanyutkan yah..)
Senja menjelang petang lily baru tiba di rumahnya,sebelum ia masuk ke pintu gerbang ia melihat Nissan terano terparkir di depan rumah,, “siapa sih yang.. datang, apa bibi sudah pulang ?”kata lily pelan. Perlahan lily membuka pintu rumahnya,, ketika pintu terkuak,, “SELAMAT DATANG NONA” ucap semua pelayan yang berjejer di samping kanan dan kiri lily. Lily terbelalak ia sangat kaget ‘kok,, pelayannya sebanyak ini perasaan sisa elba dan beberapa orang saja’kata lily dalam hati bingung,, ‘‘mari nona saya bawakan tas dan buku nona kekamar”kata seorang pelayan, “egh… oh,, ya ini”kata lily masih agak kaget. Tiba-tiba elba sang pelayan lily menghampiri, “nona ada yang ingin bertemu dengan nona di ruang tamu, mari saya antar” kata elba, “siapa ??”Tanya lily, “nanti nona lihat saja sendiri”kata elba tersenyum.
Sesampainya di ruang tamu, lily melihat seorang pria sedang duduk di sofa empuk sambil meminum secangkir kopi hangat. Saat pria itu selesai menyeruput kopinya,, ia melihat kearah lily,, wajah lily pucat seketika sedangkan wajah pria itu seketika bercahaya (widih,, perbedaan yang mencolok antara terang dan gelap), “lily cucuku tersayang”kata pria itu sambil memeluk lily, “egh..ka..kek..ng..gak..bisa.. na..pas,”kata liy kehabisan nafas, “oh,, I’m sorry my little girl”kata pria itu yang ternyata adalah kakek lily. “kakek aku sudah besar,, bukan little girl kakek lagi”kata lily protes, “yah,, kakek tau,, tapi kau jauh lebih muda dari ku,,”kata kakek. Lily terlihat tak mau berdebat dengan kakeknya ini,, “yah.. sudah terserah kakek saja, aku mau mandi dulu”kata lily kemudian beranjak menaiki tangga menuju lantai dua.
Malam tiba,,lily sedang duduk di balkon rumahnya ia berpikir ‘kenapa kakek tiba-tiba saja datang ya,,??, apa dia sudah malas tinggal di new york’kata lily sembari menengadah melihat bintang-bintang, “jangan melamun saja,,little girl ku”kata kakek tiba-tiba saja menepuk pundak lily,, “eh..kakek, silakan duduk”kata lily mempersilakan kakeknya untuk duduk. “kenapa melamun saja,, ada masalah ??”tanya kakek pada lily. “eng,, sebenarnya di sekolah ada sedikit masalah sih,, (hah dikit paan bagi Gw to masalah besar)”ucap lily santai,, “mungkin kakek bisa membantumu,, ayo ceritakan my little girl ku”ucap kakek sambil mengelus rambut lily, “begini kek,, aku punya masalah dengan anggota OSIS…bla…bla…” lily menceritakan semuanya dari awal ia memecahkan guci mahal di ruang OSIS, kakek menyimak cerita lily dengan serius. Kini lily telah usai menceritakan semua kejadian yang di alaminya, “ck..ck..,,my little girl,, kenapa tidak kau lunasi hutang-hutangmu saja,,kau bisa meminta uang  itu kapanpun kau mau kan, ?”kata kakek memberi saran,, “tidak kek,, uang itu kan milik kakek,, kakek yang berkerja keras untuk mendapatkan uang itu,aku hanya ingin melunasi hutangku dengan kemampuanku sendiri,tanpa di Bantu orang lain”kata lily menjelaskan (kata-kata yang baguS Khan,, W gitu loH). Sejenak mereka terdiam,, lalu “ha..ha… kau ini benar-benar mirip ayahmu ya,, selalu saja ingin mengatasi masalah sendirian”kata kakek sambil tertawa, lily hanya tersenyum kecil. “udara di sini dingin,kakek masuk dulu,,kalau sudah puas melihat bintang cepat lah masuk nanti kau masuk angin”kata kakek sambil mengacak rambut lily, “iya..iya.. baik”,, kata lily sedikit kesal karena rambutnya di acak-acak.
Matahari telah terbit di ufuk timur (ya,, iyalah masa di ufuk barat, nto tandanya kiamat), lily sudah terbangun dari tidurnya,, dan ia sudah siap untuk berangkat sekolah. Ia turun dari tangga sambil mencari kakeknya, ia mendengar tawa kecil dari beberapa wanita,, di belakang rumahnya. ‘pasti kakek lagi main-main sama anak kos,, sifatnya nggak berubah.. dasar kakek genit’ucap lily dalam hati.setelah melewati taman rumahnya,, dugaan lily tepat kakek sedang asyik bercuap-cuap dengan anak-anak kos yang rata-rata model majalah and pegawai kantoran(ternyata kos-kosan org kaya juga). Lily menghampiri kakek, “kek,, aku berangkat dulu”kata lily pamit, “oh,, pagi sekali,”kata kakek, “ya,, begitulah kalau nggak, ntar nggak dapat angkot,,” kata lily mengangkat bahu, “angkot,, kau naik anggkot ke sekolah, apa bibimu tak memberimu mobil pribadi ??”kata kakek kaget, “ada sih.. tapi aku malas,, kalau di angkot aku bisa berbicara dengan banyak orang dari pada harus diam di dalam mobil yang membosankan”kata lily,, “oh,, kau ini memang cucuku”kata kakek sambil tersenyum. Lily pun menuju pintu gerbang,di hadapanya telah ada angkot langgannya.
Hari itu siswa di pulangkan lebih awal oleh pihak sekolah ,karena adanya rapat para guru,, lily cepat-cepat menuju ruang OSIS,, lily telah berada di depan pintu ruang OSIS lily memperhatikan pintu masuk ke ruang OSIS siapa tau dia menemukan ke janggalan ,dan ternyata tak ada yang janggal sama sekali dan itu berarti tak ada jebakan.begitu pintu di buka,,KREk,..suasana ruangan OSIS sangat sepi,namun tiba-tiba,, “ah.. kau datang juga lily”seketika aldi dan aldo muncul dan langsung memeluk lily,, lily kaget setengah mati jantungnya hampir saja copot. “heh,,, hentikan,tidak baik tau memeluk wanita sembarangan”kata lily tegas (beTul..Betul>>). ‘‘maaf ya.. habis dari tadi di sini sepi sekali, membosankan tau”kata aldi. “ehk.. yang lain kemana ?”Tanya lily, “em,,mereka sedang menghadiri rapat”jawab aldo. “terus kalian kenapa tidak ikut rapat ??”Tanya lily lagi. “sudah jelas kan kami ini membenci hal-hal yang membosankan”kata aldo dan aldi kompak. ‘huh.. sudah kuduga, manusia kayak gini nggak cocok masuk ruang rapat yang ada tuh rapat jadi rusuh-,-’kata lily dalam hati.
Baru lima menit lily masuk ruangan OSIS dan ingin memulai pekerjaannya bersih-bersih, “lily, ambil kan aku soft drink !!” perintah aldo pada lily, “baik lah..”kata lily malas, “em.. tunggu dulu !!”kata aldi, “apa lagi”kata lily agak kesal ‘‘ambilkan aku cake ya”pinta aldi. Lily pun beranjak menuju dapur dan sebelum ia masuk kedapur ia melihat lagi lukisan gadis cantik yang terpajang di dinding ruang OSIS. Dalam hati lily bertanya-tanya siapa gadis itu, siapa sebenarnya dia ?, (waduh,, aku jadi penasaran nih,, sebagai pengarang, patut nggak sih,, bilang kayak gini-.-).
“silakan ini soft drink dan cakenya,”kata lily sambil menyuguhkan soft drink dan cake ke atas meja. “wah,, ternyata kau cocok juga untuk jadi pelayan ya”kata aldo sambil menenggak soft drinknya, ‘apa mereka tak pernah di ajarkan untuk menghargai orang lain, apa lagi leo,menyebalkan’umpat lily pada si kembar. “oh,iya, aku boleh bertanya ??”kata lily. “eng.. boleh saja kau mau tanya apa ??”kata aldo dan aldi kompak, “begini,, siapa gadis yang ada di lukisan itu,??”Tanya lily, “oh,, yang itu, itu lukisan yang dilukis Rei, yang di lukisan itu namanya sonata”kata aldi, “terus sonata itu siapa ??”Tanya lily lagi, “kau ini ingin tau sekali ya”kata aldo “yah,, itu sih terserah kalian saja mau menjawabnya atau tidak”kata lily cuek. Dia juga tidak terlalu memikirkan sonata itu siapanya rei,yang penting ia sudah tahu siapa gadis yang dilukisan itu. “sonata itu tunangan Leo,, tapi Rei menaruh hati pada sonata sejak SMP,, namun setahun yang lalu sonata meninggal dunia karena kecelakaan”kata aldi panjang kali lebar(loh..kok jadi rumus luas persegi). “oh..begitu”kata lily. “loh,, kok, tanggapanya gitu aja.. nggak mau tau lebih jauh lagi”Tanya aldo, “tidak,,perlu aku tak suka mencampuri urusan orang lain terlalu dalam,lagi pula tak baik mengetahui sesuatu yang tak ingin diketahui oleh orang itu sendiri”kata lily cuek.
BRAK…suara pintu terbuka, Leo masuk bersama Rei dan Andrei, “selamat datang”kata lily ramah, “tumben kau ramah,apa mood mu sedang baik”kata leo menanggapi, “tadinya sih baik, tapi mood ku jadi buruk satu detik yang lalu”jawab lily. “kau,, sekarang berani ya terhadapku”kata leo sedikit sebal, “memangnya aku pernah mengatakan aku takut padamu”kata lily datar. Leo menatap lily geram lalu di balas lily dengan tatapan iblisnya (emm.. mana ya yang lebih nakutin tatapan iblis atw tatapan geram T-T).menyadari aura gelap yang di pancarkan leo dan lily anggota OSIS yang lain merasa merinding alias takut. “lily,, ayo ikut kami kedapur ajari kami membuat cake”ajak aldi dan aldo. “leo,,cepatlah selesaikan pekerjaanmu,, sudah menumpuk beberapa hari tuh”kata Andrei,mereka mencoba menghentikan perang dunia ke III yang sebentar lagi akan terjadi.selain itu rei hanya senyum-senyum sendiri melihat tingkah lily dan leo yang dia anggap lucu.pada akhirnya lily membuat cake bersama si kembar sedangkan leo menyelesaikan laporan-laporan yang belum ia tandatangani.
Sejam telah berlalu,lily sudah selesai mengajari aldi dan aldo membuat cake, ‘apa yang si kembar simetris itu pikirkan sih,, masa aku di suruh mengajari mereka membuat cake, dasar aneh’pikir lily dalam hati sambil membersihkan sisa tepung yang berserakan di dapur. “lily,, tolong bersihkan ruangan OSIS”perintah Andrei dari meja kerjanya. “ya,, baiklah,,”kata lily keras. Sementara itu di ruang OSIS,semua sedang sibuk kecuali si kembar yang sibuk melahap cake buatan mereka. “ha,,ha,,ternyata gadis itu cukup bersemangat ya”kata Rei pada yang lain “ya,,dia hebat,, berani melawan leo”kata Andrei sambil tersenyum. Leo tak menanggapi perkataan teman-temannya,dia hanya diam dengan muka masam.
Lily sedang menyapu lantai ruang OSIS betapa kagetnya lily saat melihat begitu banyak tumpikan sampah yang berada di kolong meja-meja,, “hei,, sudah berapa lama ruangan ini tak pernah dibersihkan ??”kata lily, “em.. kalau di pikir-pikier sudah dua minggu, semenjak pembantu disini keluar”jawab leo. “apa !!, gila, apa kalian tak pernah membersihkannya ??”Tanya lily. “T.I.D.A.K”jawab semua anggota termasuk rei, ‘ya,, ampun deh,,mereka itu tidak bisa bersih-bersih ya’kata lily dalam hati. “huh,, capek”kata lily yang sedang terduduk di kursi grand piano. DRaNg..Treng,, suara not piano tidak beraturan terdengar, seketika pandangan Semua anggota OSIS mengarah pada lily,, “maaf,, aku tak sengaja menekan tuts pianonya”kata lily meminta maaf. “lain kali, jangan kau sentuh piano itu lagi”kata leo dingin, “baiklah,,tadi aku tak sengaja,,aku tak akan menyentuh benda berhargamu ini lagi”kata lily sambil menatap wajah leo yang terlihat agak marah.dalam hati lily berpikir ‘mungkinkah itu benda kenangan dari sonata’. Sejenak suasana menjadi hening.namun,keheningan itu seketika pecah ketika,, lagu montlight sonata terdengar, lily cepat-cepat merogoh tas sekolahnya,, dia mencari ponselnya yang berdering.lily melihat kelayar ponselnya dan tertera nama yang taka sing lagi.
“halo”,jawab lily
“lily,ini bibi kamu sedang ada dimana ??”,kata bibi
“aku sedang ada di sekolah, ada apa ??”
“apa kakek sudah tiba di rumah”Tanya bibi lagi
“ya,,bebanku bertambah lagi, kakek membawa banyak pelayanya.”kata lily pelan
“baguslah,,kalau begitu baik-baiklah di situ”
Tutt…
          Lily telah menutup teleponya, saat ia berbalik semua mengamatinya. “ada apa, kenapa kalian menatapku seperti itu”kata lily kaget, “tidak, hanya aneh saja,,orang biasa seperti kau bisa memiliki ponsel yang lumayan mahal seperti itu”kata Andrei, ‘gawat-gawat, kenapa aku bawa ponsel yang ini sih,,bego..’umpat lily dalam hati, “eng,, ini aku dapat hadiah undian,, lagi pula mungkin ini handpone bekas”kata lily mencari alasan, “oh,, begitu,, kau suka lagu montlight sonata ya,,”Tanya aldi dan aldo bebarengan, “yah,,begitulah,, aku memang suka lagu-lagu beathoven.”kata lily. Ketika lily mengatakan itu rei menatap lily, “ha..ha.., kau mirip seseorang ya”kata aldo, “aku tak suka di bandingkan dengan seseorang itu,aku adalah aku bukan dia”kata lily tegas. “ha..ha..,kau memang memiliki kesamaan di bidang musik kesukaan dengan sonata, tapi sifatmu berbeda jauh dari sonata ya..”kata Andrei. Rei dan leo mencoba tak peduli,tapi dalam hati mungkin mereka mengatakan ‘jangan bahas dia lagi, aku sudah mencoba melupakannya.’. “cukup,, kembalilah bekerja”kata leo tegas.seketika semua kembali bekerja lagi, ‘kelihatanya dia sedikit marah’kata lily dalam hati dan beranjak dari grand piano itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar